Selama beberapa dekade, ahli geologi telah bingung dengan mekanisme yang menimbulkan jenis gunung berapi yang membentuk "cincin api" yang disebut di sekitar Samudera Pasifik. Busur gunung berapi ini, yang mencakup sekitar 10 sampai 25 persen dari seluruh gunung berapi, diproduksi ketika salah satu piring yang membentuk kerak bumi terjun di bawah piring lain, proses yang disebut subduksi.Yang jelas adalah apa faktor yang mengendalikan, bagaimana dan apa cairan yang terdapat dalam kedalaman dan batuan cair dari lempeng subduksi yang dirilis, sehingga menimbulkan magma cair dalam mantel bumi yang kemudian akan datang memuntahkan ke permukaan dalam bentuk letusan gunung berapi . Proses ini menghasilkan banyak dari deposito utama dunia logam yang penting, sehingga memahami cara kerjanya bisa membantu dalam menemukan sumber-sumber ini.Misteri itu kini telah diselesaikan, berkat kerja lapangan, eksperimen dan pemodelan komputer yang dilakukan oleh Profesor Geologi Timotius Grove Departemen Bumi, Atmosfer dan Planetary Ilmu (PBK), mahasiswa pascasarjana Christy Till, dan tiga rekannya.
Temuan baru ini akan memaksa penulisan ulang buku pelajaran dan ensiklopedia, Grove kata. Pemahaman konvensional telah bahwa kedalaman lembaran ini turun di bawah gunung berapi busur selalu 100 kilometer, tetapi analisis baru-baru ini menunjukkan bahwa sebenarnya mendalam bisa sangat bervariasi, dari sekitar 60 km ke lebih dari 170 km, tergantung pada sejumlah faktor.
Grove mengatakan penemuan ini variabilitas di kedalaman, memimpin timnya untuk pertanyaan mengapa. Sebuah variabel kunci adalah karakteristik tertentu yang disebut mineral klorit yang terbentuk di dalam mantel di atas kerak samudera. Klorit mengandung sejumlah besar air, dan air ini dilepaskan ketika klorit itu rusak pada kombinasi spesifik dari suhu dan tekanan.Kerusakan klorit terjadi pada kedalaman tertentu dalam mantel bumi ditentukan oleh sudut yang tepat dari slab karena anjlok ke bawah. Kestabilan mineral ini adalah faktor kunci , karena itulah yang membatasi proses peleburan sedemikian sempit berbagai kondisi. Kecepatan di mana dua lempeng yang konvergen, tim menemukan, relatif sedikit efek pada kedalaman mencair.
0 komentar:
Posting Komentar